Renungan Alkitab, Mazmur 40:6; "Perbuatan Allah yang Ajaib."

"Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku,
perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami.
Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau!
Aku mau memberitakan dan mengatakannya,
tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung."
Bayangkan ketika pada suatu titik terendah dalam hidup, kita sangat membutuhkan uang karena harus merawat anak yang sakit, harus membayar uang sekolah anak, atau untuk menyediakan makanan dan minuman sehari-hari yang sama sekali tidak ada. Disaat kita mencari pertolongan, hanya ada seorang yang dengan tulus bersedia membatu kita. Bagaimana perasaan kita terhadap orang itu? Pastilah rasa terima kasih kita sangat besar, seakan-akan kita ingin melakukan segala sesuatu untuk membalas kebaikan orang tersebut. Itupun, boleh terjadi, hanya karena Allah yang sanggup mengubah kutuk menjadi berkat, susah menjadi senang, miskin menjadi kaya, lemah menjadi kuat, tidak ada menjadi ada, dengan caranya yang ajaib. Kita masih ada sebagaimana keberadaan kita saat ini, apakah kita sedang menjalani kesenangan, itu hanya karena berkat Tuhan. Ketika pun kita ada dalam pergumulan, itu juga karena perkenanan Tuhan.
Uang bisa membeli semua yang kita impikan. Uang dapat membeli rumah dan mobil idaman. Uang dapat membeli sepatu, pakaian, jam tangan, tas, perhiasan dan apapun yang kita inginkan. Bahkan sekarang, tidak perlu repot-repot memasak, dengan uang, tinggal pesan makanan lewat aplikasi Go-Food Gojek. Tidak perlu juga capek bersih-bersih rumah, ada uang, tinggal klik di aplikasi Go-Clean, Gojek. Dengan uang, kitapun bisa kemana saja, keliling dunia. Tetapi, dengan uang juga, Yudas menjual Tuhan Yesus, seharga 30 keping perak karena keserakahannya, dan karena uang, banyak orang mau melakukan apa saja, dengan segala cara. Padahal, uang tidak bisa membeli nafas hidup, uang tidak bisa membeli kesehatan, uang tidak menjamin rasa aman, dan uang tidak bisa membeli kebahagian hidup yang kekal. Ada orang kaya raya, ketika menghadapi persoalan, bisa menghibur diri dengan segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang. Tetapi pada akhirnya terasa hampa. Ada orang yang cukup tenar dengan segala pencapaiannya, tetapi tidak bisa merasakan kebahagian hidup. Karena, uang tidak bisa menjamin kehidupan sorgawi. Ada orang yang dalam kedaan terpuruk, miskin, tidak punya apa-apa, banyak pergumulan kiri, kanan, muka, belakang, bahkan ada orang yang hidupnya dalam lobang kebinasaan tetapi masih mempunyai hati yang penuh dengan damai dan sejahtera. Allah saja yang memegang kemudi kehidupannya, karena iman dan pengharapannya hanya kepada Tuhan. Itulah kesaksian Daud, seorang yang berkenan di hati Allah. Dalam kesesakannya, Daud tetap berkata bahwa tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Allah, siapapun dia, apapun itu, karena hanya Allah yang sanggup melakukan perbuatan ajaib didunia ini, bahkan melampaui akal dan pikiran manusia.
Abraham berumur 75 tahun saat Tuhan berfirman; "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat." (Kejadian 12:2). Abraham berumur 100 tahun ketika anaknya Ishak lahir baginya. Jadi, 25 tahun, Abraham menunggu penggenapan janji Allah dengan tetap percaya kepada Allah sepanjang hidupnya, karena hanya Tuhan yang sanggup melakukan segala sesuatu.
Banyak orang bertanya-tanya; Matius 7:7 berkata, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.", tetapi, mengapa hidupku menderita dan tidak ada jawaban doa dari Tuhan untukku?
Mungkin Tuhan mau mendengar kita berkata; "Tuhan, aku membutuhkan Engkau karena aku tidak bisa berbuat apa-apa tanpaMu." Itulah yang dilakukan Daud.
Tetaplah menjalani hidup bersama Tuhan, selalu bersandar kepada Allah dalam segala doa dengan permohonan dan ucapan syukur, sambil menunggu waktunya Tuhan untuk menjawab doa-doa kita dengan cara yang ajaib. Amin.
Tuhan Yesus memberkati.
Komentar
Posting Komentar